Eternal Tsingshan Indonesia Group

Indonesia diberkahi dengan cadangan nikel yang melimpah, menjadikannya salah satu produsen bijih nikel terbesar di dunia. Dalam dekade terakhir, pemerintah Indonesia gencar mendorong kebijakan hilirisasi, yaitu melarang ekspor bijih mentah dan mendorong pengolahan nikel di dalam negeri untuk menciptakan nilai tambah. Di garis depan upaya hilirisasi ini, berdiri sebuah pemain global raksasa: Tsingshan Group dari Tiongkok, yang beroperasi di Indonesia melalui berbagai entitas, yang secara kolektif sering disebut sebagai Eternal Tsingshan Indonesia Group atau Tsingshan Indonesia.

Tsingshan Group adalah perusahaan swasta terbesar di dunia dalam produksi baja nirkarat (stainless steel) dan juga pemain kunci dalam industri nikel global. Sejak awal tahun 2010-an, Tsingshan Group melihat potensi besar di Indonesia yang memiliki bijih nikel laterit (yang cocok untuk produksi baja nirkarat) dan mengambil langkah berani dengan melakukan investasi besar-besaran untuk membangun fasilitas pengolahan dan manufaktur terintegrasi. Eternal Tsingshan Indonesia Group mewakili seluruh jejak operasional, investasi, dan usaha patungan yang dijalankan oleh Tsingshan Group di Indonesia.

Bisnis Inti: Integrasi Vertikal dari Tambang Nikel hingga Baja Nirkarat

Model bisnis Eternal Tsingshan Indonesia Group adalah integrasi vertikal yang komprehensif dalam industri nikel. Mereka mengendalikan berbagai tahapan dalam rantai nilai nikel, mulai dari:

1. Penambangan Bijih Nikel: Mengekstraksi bijih nikel langsung dari konsesi tambang.
2. Pengolahan/Peleburan Nikel (Smelting): Mengubah bijih nikel menjadi produk antara. Awalnya fokus pada produksi Nickel Pig Iron (NPI) atau Ferro-nickel (FeNi) menggunakan teknologi Rotary Kiln Electric Furnace (RKEF), yang merupakan bahan baku utama untuk baja nirkarat. Seiring perkembangan, mereka juga berinvestasi besar pada teknologi High-Pressure Acid Leaching (HPAL) untuk memproduksi produk nikel berkadar lebih tinggi seperti Mixed Hydroxide Precipitate (MHP) yang dibutuhkan untuk bahan baku baterai kendaraan listrik (EV).
3. Produksi Baja Nirkarat: Memanfaatkan NPI/FeNi yang dihasilkan sendiri untuk memproduksi baja nirkarat dalam bentuk slab, billet, dan produk turunannya.
4. Pengembangan dan Pengelolaan Kawasan Industri: Tsingshan adalah inisiator dan pengelola utama kawasan industri terpadu yang menjadi basis operasional mereka.

Jejak Operasional Raksasa: IMIP Morowali dan IWIP Weda Bay

Jejak operasional Eternal Tsingshan Indonesia Group terkonsentrasi di dua kawasan industri terpadu raksasa yang mereka kembangkan:

• Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) di Sulawesi Tengah: Ini adalah pionir dan salah satu kawasan industri nikel dan baja nirkarat terbesar di dunia. Di dalam IMIP, terdapat berbagai fasilitas terintegrasi mulai dari smelter RKEF dan HPAL, pabrik baja nirkarat, pembangkit listrik (umumnya PLTU Batubara sebagai sumber energi utama), pelabuhan, hingga fasilitas pendukung lainnya.
• Indonesia Weda Bay Industrial Park (IWIP) di Maluku Utara: Kawasan industri terpadu besar lainnya yang juga dikembangkan oleh Tsingshan dan mitra, memiliki fokus serupa dengan IMIP dalam pengolahan nikel dan potensi manufaktur baja nirkarat serta rantai pasok EV.

Tsingshan juga memiliki operasional di beberapa lokasi tambang nikel lainnya di Indonesia.

Teknologi dan Produk yang Mengubah Lanskap Industri

Investasi Tsingshan di Indonesia tidak hanya soal skala, tetapi juga membawa teknologi pengolahan nikel. Teknologi RKEF memungkinkan pengolahan bijih nikel laterit kelas rendah menjadi NPI/FeNi secara ekonomis. Sementara itu, investasi pada teknologi HPAL menunjukkan pergeseran menuju rantai pasok EV, memproduksi MHP yang dapat diolah lebih lanjut menjadi bahan baku baterai. Produk utama yang dihasilkan, yaitu NPI, FeNi, dan baja nirkarat (stainless steel), secara signifikan meningkatkan nilai tambah bijih nikel Indonesia sebelum diekspor.

Peran Sentral dalam Kebijakan Hilirisasi Indonesia

Eternal Tsingshan Indonesia Group adalah pemain paling krusial yang mewujudkan kebijakan hilirisasi nikel pemerintah Indonesia menjadi realitas. Investasi besar-besaran mereka untuk membangun fasilitas smelter dan pabrik baja nirkarat di dalam negeri memungkinkan Indonesia untuk menghentikan ekspor bijih mentah dan menjadi pemain global dalam rantai nilai nikel olahan dan baja nirkarat.

Kontribusi Ekonomi yang Masif (dan Tantangan)

Kontribusi Tsingshan Indonesia terhadap perekonomian Indonesia sangatlah masif:

• Investasi Asing Langsung (FDI): Mereka adalah salah satu investor asing terbesar di Indonesia dalam dekade terakhir.
• Ekspor: Menjadi salah satu eksportir non-migas terbesar Indonesia dengan produk nikel olahan dan baja nirkarat.
• Penciptaan Lapangan Kerja: Menyerap puluhan ribu tenaga kerja, baik lokal maupun asing, terutama di kawasan industri yang mereka kelola.
• Nilai Tambah Mineral: Meningkatkan nilai jual bijih nikel dari hanya beberapa puluh dolar per ton menjadi ribuan dolar per ton dalam bentuk produk olahan.
• Pengembangan Infrastruktur: Membangun pelabuhan, pembangkit listrik, dan fasilitas pendukung vital di lokasi terpencil.

Namun, skala operasi yang sangat besar ini juga menghadapi tantangan signifikan dan sorotan publik, terutama terkait:

• Dampak Lingkungan: Pengelolaan limbah sisa pengolahan (tailing), penggunaan energi (terutama dari PLTU Batubara di kawasan industri), dan dampak pada ekosistem sekitar.
• Aspek Sosial dan Ketenagakerjaan: Pengelolaan hubungan industrial, kondisi kerja, dan dampak pada masyarakat lokal di sekitar area operasional.

Menghadapi tantangan-tantangan ini dan beroperasi dengan standar keberlanjutan yang lebih tinggi menjadi fokus penting bagi perusahaan skala ini.

Komitmen

Eternal Tsingshan Indonesia Group memiliki komitmen untuk terus mengembangkan industri nikel hilir di Indonesia, meningkatkan kapabilitas pengolahan, berkontribusi pada ekspor dan perekonomian, serta mengelola kawasan industri secara efisien.

Secara keseluruhan, Eternal Tsingshan Indonesia Group mewakili jejak operasional Tsingshan Group dari Tiongkok di Indonesia. Melalui investasi raksasa dan pengelolaan kawasan industri terpadu seperti IMIP Morowali dan IWIP Weda Bay, mereka telah menjadi pemain dominan dalam industri pengolahan nikel dan produksi baja nirkarat, memainkan peran sentral dalam kebijakan hilirisasi Indonesia, memberikan kontribusi ekonomi yang sangat besar, sekaligus menghadapi tantangan kompleks terkait lingkungan dan sosial yang melekat pada operasional skala super besar. Mereka adalah kunci utama yang menempatkan Indonesia sebagai pemain global dalam rantai nilai nikel dan baja nirkarat.

Posisi :

MANAGEMENT TRAINEE PROGRAM

We’re opening job opportunities for fresh graduates in the following fields:

• K3/Kesehatan Masyarakat/Teknik Lingkungan dan/atau sejenisnya (wajib tersertifikasi K3 BNSP/Kemnaker RI)
• Teknik Kimia, Teknik/Ilmu Material/Metalurgi, Teknik Mesin, Teknik Sipil
• Manajemen Proyek, Hukum, Media/Jurnalistik/Seni

Resposibilities

• Assist supervisors with daily employee and production management tasks within the assigned division and department.
• Perform technical tasks at basic to advanced levels.

Qualifications

• Proficiency in English or Mandarin is preferred.
• K3 certification is a must (for those who interested in Safety/OHS positions must hold a valid one issued by BNSP or Kemnaker RI)
• Target-driven with strong motivation and adaptability to theoretical and practical task.
• Fresh graduates or experienced candidates are welcome.
• Ready to work in Morowali, Central Sulawesi (PT IMIP area).
• Available to join immediately.

Benefit:

• Family visit leave every 4.5 months.
• Dormitory accommodation.
• Three daily meals.
• Access to sports facilities and more.

Apabila semua syarat Eternal Tsingshan Indonesia Group sudah anda lengkapi, selanjutnya silahkan kirim lamaran anda via online