Gaji Startup vs BUMN: Mana yang Lebih Menjanjikan? (Edisi 2025)

Tanggal publikasi:

Di era sekarang, anak muda punya pilihan karier yang makin luas. Tapi dua dunia yang sering dibandingkan adalah: kerja di startup atau BUMN? Startup biasanya dikaitkan dengan anak muda, teknologi, dan gaya kerja santai. Sementara BUMN lebih identik dengan kestabilan, status, dan fasilitas negara. Keduanya punya daya tarik sendiri — dan tentu, tantangan masing-masing.

Nah, artikel ini kita buat sepanjang mungkin dan sekomprehensif mungkin, dengan gaya bahasa santai dan relatable biar kamu nggak ngerasa kayak baca skripsi. Siap? Yuk mulai.

Gaji Awal: Mana yang Lebih Menarik?

Kalau kamu fresh graduate, gaji awal adalah hal penting. Di startup, apalagi yang sudah dapat pendanaan besar (series B ke atas), gaji awal biasanya lumayan menggiurkan. Apalagi di bidang seperti UI/UX design, product management, atau data analysis.

PosisiGaji di StartupGaji di BUMN
Customer ServiceRp5 – 8 jutaRp4,5 – 6 juta
Programmer/DeveloperRp8 – 15 jutaRp6 – 10 juta
Marketing SpecialistRp7 – 12 jutaRp5 – 7 juta
HR/FinanceRp6 – 10 jutaRp5,5 – 9 juta
Analyst/PlanningRp7 – 11 jutaRp5,5 – 8,5 juta

Tapi hati-hati, nggak semua startup kayak Gojek atau Tokopedia. Banyak juga startup kecil atau yang masih bootstrapped gajinya bahkan bisa di bawah UMR. Jadi jangan overekspektasi, lihat dulu skala dan funding mereka.

Di sisi lain, BUMN memang lebih “aman” secara struktur. Semua sudah ditetapkan lewat sistem golongan dan peraturan. Mungkin awalnya nggak fantastis, tapi ada tunjangan tetap, bonus tahunan, dan biasanya lebih pasti.

Naik Jabatan: Startup Bisa Lebih Cepat, Tapi…

Naik jabatan di startup bisa cepat — tapi kamu harus punya skill, mental baja, dan performa konsisten. Ada kisah nyata karyawan yang usia 25 tahun udah jadi manajer di startup karena growth-nya cepat dan tanggung jawabnya besar.

Sementara BUMN lebih konservatif. Kamu naik jabatan karena masa kerja, kompetensi, dan lulus tes seleksi. Tapi tetap, peluang promosi ada dan prosesnya lebih stabil.

Satu sisi lebih cepat tapi penuh tekanan, satu sisi lebih lambat tapi terstruktur. Kamu tipe yang mana?

Work Culture: Santai vs Birokratis

Kerja di startup biasanya fleksibel. Kamu bisa WFH, pakai jeans, bahkan kerja dari mana aja asal kerjaan kelar. Tapi, tanggung jawabnya besar dan jam kerja bisa nggak jelas.

BUMN lebih formal. Ada absen masuk-pulang, aturan berpakaian, bahkan struktur laporan. Tapi hidup lebih teratur dan minim drama. Kamu bisa punya jam kerja 9 to 5 tanpa harus mikir kerjaan malam-malam.

Tunjangan dan Benefit: BUMN Jagonya

Startup memang bisa kasih gaji pokok tinggi, tapi soal tunjangan belum tentu. Banyak startup baru belum punya dana pensiun, tunjangan keluarga, atau cuti panjang.

BenefitStartup (umum)BUMN
BPJS KesehatanYaYa
Tunjangan KeluargaJarangUmumnya Ada
Asuransi TambahanKadang AdaUmumnya Ada
Dana PensiunTidak semuaYa, via Dapen/Taspen
THR & BonusTergantung performaRutin & Terstruktur
Cuti MelahirkanStandarBisa lebih lama

Kalau kamu tipe orang yang mikir jangka panjang, benefit di BUMN sangat layak dipertimbangkan. Dana pensiun misalnya, itu jadi tabungan masa depan yang nggak disadari sangat penting.

Stabilitas dan Keamanan Kerja

BUMN hampir nggak ada cerita PHK massal. Kalau kamu sudah jadi pegawai tetap, statusmu cukup aman. Kecuali ada kasus besar, kamu nggak bakal dipecat begitu saja. Inilah mengapa banyak orang tua lebih suka anaknya kerja di BUMN.

Di startup? Kalau bisnisnya jalan sih aman. Tapi banyak juga startup yang bangkrut atau merger. Saat itu terjadi, pemangkasan karyawan bisa terjadi tiba-tiba. Nggak semua punya pesangon besar.

Jadi kalau kamu nggak kuat mental dengan ketidakpastian, startup mungkin bukan pilihan terbaik. Tapi kalau kamu tahan banting dan suka tantangan, bisa jadi startup justru ladang emas.

Gaji Setelah 3–5 Tahun

Lama BekerjaRata-rata Gaji StartupRata-rata Gaji BUMN
1–2 TahunRp7 – 11 jutaRp5,5 – 7 juta
3–5 TahunRp12 – 20 jutaRp8 – 13 juta
>5 TahunRp15 – 30 jutaRp11 – 16 juta

Tapi startup juga punya jebakan: kalau perusahaan stagnan, bisa jadi gajimu nggak naik signifikan. Sementara di BUMN, tiap tahun pasti ada kenaikan meskipun pelan.

Kisah Nyata Orang yang Pernah di Keduanya

“Gue kerja di startup 2 tahun, gaji naik terus tapi burnout. Sekarang pindah ke BUMN, hidup lebih tenang walaupun ritme kerja lebih lambat.” — Andri, 29 tahun

“Di startup fintech aku bisa cepat naik jabatan karena suka belajar. Tapi tiap akhir bulan selalu waswas, takut tiba-tiba layoff.” — Rina, 24 tahun

“Saya di BUMN sejak 2010. Stabil, tenang, dan bisa fokus keluarga. Tapi jujur kadang iri lihat teman yang naik cepat di startup.” — Bayu, 37 tahun

Cocok untuk Siapa?

Kepribadian / Gaya KerjaCocok di StartupCocok di BUMN
Suka tantangan✔️
Butuh kestabilan✔️
Kreatif dan fleksibel✔️Kadang
Sistematis dan rapiKadang✔️
Punya ambisi tinggi✔️Kadang

Potensi Internasional dan Relasi Global

Startup (terutama yang didanai investor asing) cenderung punya koneksi internasional. Banyak juga startup yang punya kantor cabang di Singapura, Malaysia, bahkan Amerika. Kamu bisa dapet peluang ke luar negeri, bahkan cuma karena performamu di lokal bagus.

BUMN juga ada yang punya jalur internasional, seperti Pertamina, PLN, atau BRI International. Tapi prosesnya biasanya lebih formal dan jumlahnya lebih sedikit.

Stress dan Beban Kerja

Startup bisa bikin kamu berkembang cepat, tapi juga bisa bikin burnout. Apalagi kalau posisi kamu menuntut multitasking. Sementara di BUMN, tekanan biasanya datang saat proyek besar atau audit, tapi dalam sehari-hari cenderung lebih tenang.

Kalau kamu prioritasin mental health, kamu harus pertimbangkan ini serius.

Cara Memilih yang Tepat

  1. Pahami dulu tujuan kamu kerja — cari uang cepat, stabilitas, pengalaman?
  2. Hitung semua aspek, bukan cuma gaji pokok: tunjangan, waktu, tekanan, dan fleksibilitas.
  3. Coba pengalaman magang di dua-duanya.
  4. Tanyakan alumni atau kenalanmu yang kerja di sana.
  5. Kalau kamu masih muda, eksplor dulu. Salah pindah nggak masalah asal kamu belajar.

Kesimpulan

Gaji di startup bisa lebih besar, tapi dengan beban kerja dan ketidakpastian yang tinggi. Di BUMN, kamu dapat kestabilan dan benefit jangka panjang, tapi butuh kesabaran naik jabatan.

Yang penting bukan hanya di mana kamu kerja, tapi apakah kerjaan itu cocok dengan cara hidupmu. Nggak semua orang cocok kerja di tempat yang sama. Yang penting, kamu bahagia dan berkembang.

Kalau kamu suka konten-konten kayak gini, langsung aja follow dan cek update harian dari @bukajobs — biar kamu nggak ketinggalan info seputar gaji, karier, dan kerjaan paling update di Indonesia.




Note : Untuk melamar kerja, kami rekomendasikan untuk mempersiapkan CV & Lamaran terbaik agar memaksimalkan peluang di Panggil Kerja.Bukajobs menyediakan Jasa CV FULL LAMARAN Berkualitas dan Terpercaya, bagi yang berminat silakan Cek Story / IG @bukajobs untuk info pembuatan CV